6.02.2009

TELEPHONE


Telepon merupakan sarana untuk melepaskan rindu pada keluarga. Rata-rata crew bawa hp buat dipake sms-an. Karena pake sim card yang prabayar, maka saat roaming internasionalnya diaktifkan (aktifkan sebelum berangkat) cuma bisa pake buat sms. Menerima telpon bisa tapi nggak bisa buat menelepon. Menerima panggilan masuk akan memakan pulsa yang besar karena kena roaming. Jadi untuk menghemat dan efisiensi cukup sms-an aja.

Tarif sms berbeda2 tergantung negara setempat. Ada yang cuma Rp. 350 ada juga yang Rp. 3000 per sms. Dibanding Simpati, Mentari mempunyai jangkauan wilayah yang lebih luas. Itu sebabnya mayoritas kami pake Mentari.
Kalo mau nelpon maka harus ke luar kapal. Bisa ke telepon umum atau nyari wartel, atau ada pelabuhan2 tertentu dimana ada orang2 setempat menawarkan hp untuk dipake. Ada juga kapal pesiar yang crewnya bisa menelepon dari kabin. Jadi di kabin ada pesawat telepon yang bisa dipake untuk nelepon ke Indonesia. Crew tinggal beli kartunya di crew purser.
Jika mau pake telepon umum, beli dulu prepaid calling cardnya. Tersedia di toko2 kecil yang jualan rokok, permen dan koran. Jangan beli di pabrik ikan. Nggak bakalan ada! Biasanya harganya kurang lebih USD 10. Lama pemakaian tergantung kartunya, lokasi negaranya saat menelepon juga kota tujuan saat menelepon. Kalo kamu menelepon ke Jakarta berbeda masa berbicaranya dengan kalo nelpon ke Bandung. Ke Jakarta bisa lebih lama. Nelpon ke telpon rumah jelas bisa lebih lama dibanding nelpon ke hp.
Untuk tempat2 yang nggak banyak terdapat telepon umum maka biasanya akan ada wartel. Wartelnya persis seperti di Indonesia. Ada displaynya jadi bisa tau berapa pemakaian. Kalo di suatu lokasi ada seaman’s club maka mending nelepon dari situ karena lebih murah.
Saya anjurkan kalo mau pake hp, bawa hp yang triband supaya bisa dipake dimana-mana.

0 comments:

Posting Komentar

PLEASE LEAVE YOUR COMMENT